Kenalkan Peran Penting Flow Assurance, LEMIGAS Ajak Stakeholder Berbagi Insight dalam Forum Bisnis IPA CONVEX 2025
28 May 2025
Sebagai salah satu ajang konferensi dan pameran migas terbesar di Asia Tenggara, The 49th Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA CONVEX) 2025 menjadi agenda tahunan yang paling ditunggu. Agenda yang diselenggarakan selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 20 hingga 22 Mei 2025 kemarin tidak hanya diminati oleh kalangan pelaku industri migas saja. Para akademisi serta instansi dan lembaga juga turut hadir memeriahkan kegiatan tersebut. LEMIGAS, dalam perannya untuk mengenalkan bidang kegiatan pengujian migas yang dimiliki pun memanfaatkan kesempatan ini. Salah satunya yaitu mengenalkan peran penting flow assurance dalam menjamin kesuksesan laju aliran dari reservoir hingga ke titik penjualan baik dari secara teknis maupun ekonomis.
Melalui forum bisnis yang diselenggarakan di Ruang Garuda X, ICE BSD, Tangerang, LEMIGAS mengajak para stakeholder untuk berbagi insight dan pengalaman bagaimana penerapan flow assurance di masing-masing lapangan migas terkait.
Pada sesi Business Forum: The Opportunities and Cooperation in Testing, Muh Kurniawan, Kelompok Kerja Pengujian Minyak Bumi memaparkan Flow Assurance Essentials: Understanding Four Major Solids. “Tantangan utama flow assurance ini terletak pada endapan yang disebabkan adanya pembentukan hydrates, wax, asphaltenes, dan scales,” ungkap Muh. Kurniawan selaku Plt. Koordinator Pengolahan Minyak Bumi sekaligus pembicara pada Kamis (22/5).
Blocking pada pipa dapat dihindari dengan melakukan pengamatan dan percobaan yang dapat diprediksi dan disimulasikan berdasarkan uji laboratorium. Penambahan chemical inhibitor ke dalam aliran dapat dioptimasi, sehingga dapat menghindari over treatment yang akan menekan cost produksi.
Ragam pengalaman dibagikan oleh para stakeholder dalam kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 40 (empat puluh) peserta ini. Beberapa pengalaman tersebut di antaranya mitigasi yang perlu dilakukan dałam meminimalisir dampak atas penurunan laju alir yang terjadi pada pipa, keefektifan inhibitor untuk hidrokarbon tertentu, kemungkinan pembentukan hydrates pada kondisi statis di tubing sumur, potensi deposisi saat transportasi minyak dengan trucking, dan sebagainya.
Meski berlangsung cukup singkat selama 90 (sembilan puluh) menit, para peserta berharap ke depannya akan diadakan sesi diskusi serupa sebagai ajang recharge ilmu antarpelaku industri migas dan mengetahui langkah antisipasi yang dapat dilakukan atas segala permasalahan yang terjadi di lapangan. (WP)

Berita Lainnya
- Field Trip Peri Mahakam LEMIGAS Bersama PHE
- Penunjukkan LsPro LEMGAS untuk Pemberlakuan SNI Wajib Pelumas Menjadi Sorotan Utama pada Customer Day
- Peranan BLU LEMIGAS Dalam Masa Transisi Energi
- Kementerian ESDM Dorong Implementasi Penggunaan B40 di Sektor Alsintan
- Kick Off Meeting Pelaksanaan Uji Profisiensi Laboratorium BBM, Crude Oil, Pelumas, Gas Bumi, dan Kalibrasi Tahun 2022